Keanekaragaman hayati, atau biodiversitas, adalah fondasi bagi kesehatan ekosistem bumi, menyediakan jasa-jasa lingkungan vital seperti air bersih, udara segar, dan kesuburan tanah. Sayangnya, laju kepunahan spesies kini meningkat drastis akibat perusakan habitat, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, Menjaga Keanekaragaman Hayati lokal bukanlah tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tugas kolektif yang dimulai dari tingkat individu. Dengan memahami pentingnya setiap spesies, sekecil apapun, kita dapat mengambil peran sederhana namun signifikan dalam upaya Menjaga Keanekaragaman Hayati dan melindungi spesies langka di sekitar kita.
Salah satu peran paling mendasar yang dapat kita lakukan adalah memastikan bahwa kita tidak berkontribusi pada perdagangan ilegal satwa liar. Perburuan dan perdagangan ilegal merupakan ancaman langsung terhadap kelangsungan hidup banyak spesies endemik. Misalnya, data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III pada penangkapan perburuan ilegal di Cagar Alam Merapi pada Minggu, 12 Januari 2025, menunjukkan bahwa ada lebih dari 200 spesimen burung langka yang diselamatkan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa permintaan pasar gelap masih tinggi. Sebagai konsumen, kita harus menolak membeli atau memelihara hewan liar, terutama yang berstatus dilindungi, dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang, seperti kantor Kepolisian Hutan (Polhut) terdekat.
Selain itu, habitat merupakan kunci untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati. Di lingkungan sekitar rumah, kita dapat menciptakan ruang ramah satwa liar, bahkan di area yang kecil. Mulailah dengan menanam pohon dan tanaman lokal (endemik), yang menjadi sumber makanan dan tempat berlindung alami bagi serangga, burung, dan mamalia kecil. Hindari penggunaan pestisida atau herbisida kimia yang dapat membahayakan serangga penyerbuk seperti lebah dan kupu-kupu—yang mana peran mereka sangat vital dalam siklus reproduksi tumbuhan. Edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga setiap komponen ekosistem juga krusial.
Konservasi juga harus diperluas ke sumber daya air. Penggunaan air yang bijak dan tidak membuang limbah berbahaya ke sungai atau saluran air sangat penting untuk melindungi habitat perairan. Studi kasus di Sungai Citarum Hulu menunjukkan bahwa peningkatan polusi limbah rumah tangga dan industri telah menurunkan populasi spesies ikan lokal sebesar 40% dalam kurun waktu lima tahun terakhir per Oktober 2024. Mendukung gerakan pembersihan sungai lokal atau komunitas konservasi adalah cara efektif lain untuk berkontribusi. Dengan mengambil tanggung jawab pribadi, seperti Menjaga Keanekaragaman Hayati di halaman belakang rumah sendiri, kita telah menjadi bagian integral dari solusi global dalam melindungi warisan alam yang tak ternilai harganya.
